Berapa Biaya Visa Turis Ke Jepang

Berapa Biaya Visa Turis Ke Jepang

Anda sangat disarankan untuk membeli asuransi kesehatan/perjalanan untuk melindungi diri Anda karena biaya pengobatan di Jepang bisa sangat mahal. Asuransi perjalanan Anda menawarkan perlindungan terhadap keadaan darurat yang tidak terduga dalam perjalanan internasional seperti pertanggungan biaya pengobatan, penundaan dan pembatalan penerbangan, kehilangan paspor dan bagasi, atau kecelakaan pribadi. Untuk keselamatan dan keamanan finansial dalam perjalanan internasional Anda, kami sangat menyarankan Anda untuk membeli asuransi perjalanan dan memanfaatkan penawaran khusus kami.

Anda bisa mendapatkan asuransi perjalanan Asuransi Perjalanan HDFC Ergo mulai dari INR 300.

Mulai 11 Oktober 2022, Jepang bebas visa untuk turis individu. Hal ini diambil setelah sebelumnya turis yang berwisata ke Jepang hanya terbatas pada mereka yang tergabung dalam grup wisata lantaran covid-19.

Namun jangan dulu girang, aturan ini tentunya berlaku untuk negara-negara yang bebas visa ke Jepang. Bagaimana dengan Indonesia?

Turis Indonesia ke Jepang masih membutuhkan visa bagi pemegang visa biasa. Sedangkan pemegang visa elektronik alias e-paspor, membutuhkan visa waiver untuk ke Jepang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemerintah Jepang kembali membuka pengajuan dan pendaftaran bebas visa Jepang atau visa waiver untuk wisatawan mancanegara.

Mengutip dari laman resmi kedutaan Jepang, visa Waiver Jepang adalah Bebas Visa Jepang. Jadi, bagi Anda yang ingin bepergian ke Jepang, Anda tidak perlu mengajukan permohonan visa apabila memiliki Visa Waiver.

Namun, ada syarat tertentu yang harus diketahui sebelum mendapatkan Visa Waiver Jepang. Melansir sumber yang sama, berikut syarat dan ketentuannya untuk dapat bepergian ke Jepang bebas visa.

Syarat Bebas Visa Jepang yang pertama adalah seorang WNI yang sudah memiliki e-paspor (paspor dengan logo chip di bagian sampul depan). Dengan e-paspor, Anda bisa mendapatkan Visa Waiver Jepang secara gratis. Cara membuatnya pun cukup mudah.

RATUSAN WARGA INDONESIA BERHASIL MEWUJUDKAN MIMPI MEREKA BERMUKIM DI AUSTRALIA DENGAN BANTUAN KAMI

Sebagai salah satu Agen Migrasi dengan rating tertinggi di Perth, kami berusaha keras untuk meraih hasil yang memuaskan untuk klien kami.

Ribuan klien kami dari seluruh dunia telah membuktikan layanan pengajuan visa turis Australia bersama kami. Agensi kami profesional, efisien, dan dapat dipercaya. Jika Anda belum memenuhi syarat untuk mengajukan Visitor Visa ke Australia, maka kami akan memberikan beberapa rekomendasi untuk Anda sesuai dengan keadaan dan anggaran biaya Anda saat ini.

Agen migrasi lain mengatakan bahwa sangat kecil kemungkinan untuk ibu saya untuk memperpanjang visa Australia, tapi tidak dengan mbak Indah yang sangat percaya diri bisa membantu Ibu saya memperpanjang Visa Australia ditengah pandemik COVID-19.

4 minggu sebelum Visa Ibu saya habis masa berlakunya, Mbak Indah, Mbak musria dan team ONEderland sukses mendapatkan visa Australia untuk Ibu saya.

Tiada kata yang bisa saya gunakan untuk menggambarkan kebahagiaan dan rasa syukur saya atas bantuan dari ONEderland Consulting.

Hanya dalam 2 hari, pengajuan Visitor Visa Australia saya disetujui oleh Imigrasi Australia.

Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kutujukan kepada Mbak Indah dan tim ONEderland Consulting yang telah membantuku mendapatkan visa Australia permanen.

Mbak Indah sangat sabar, responsif dan telaten selama proses pengajuan visa. Visa permanen saya disetujui jauh lebih cepat dari dugaan saya.

KOMPAS.com - Semakin banyak negara yang membuka pintu masuk untuk wisatawan mancanegara.

Beberapa negara, bahkan memberlakukan bebas karantina untuk wisatawan Indonesia, salah satunya Swiss atau Switzerland.

Pemerintah Swiss memberlakukan aturan bebas karantina dan bebas tes covid untuk wisatawan Indonesia yang berlaku awal 2022.

Kompas.com berkesempatan untuk berkunjung ke Swiss melalui undangan resemi Switzerland Tourism untuk merasakan wisata musim dingin.

Ada beberapa dokumen yang wajib diurus oleh wisatawan Indonesia untuk memasuki Swiss yang berwisata secara mandiri.

Kamu juga bisa menggunakan jasa agen perjalanan dari Indonesia jika tidak ingin repot mengurus dokumen khususnya visa.

Berikut adalah cara mengurus dokumen visa Schengen untuk berkunjung ke Swiss.

Wajib beli asuransi perjalanan

Syarat utama mendapatkan visa Schengen dari Kedutaan Besar Switzerland (Swiss) di Jakarta adalah paspor berlaku minimal enam bulan sebelum masa kedaluwarsa dan memiliki asuransi perjalanan

Asuransi perjalanan jadi hal wajib khususnya saat melakukan perjalanan selama pandemi. Ketentuannya, asuransi perjalanan harus menanggung biaya medis minimal 50.000 dollar AS  dan sakit akibat Covid-19.

Asuransi perjalanan mungkin sering dilupakan saat perjalanan sebelum pandemi. Namun, ini terbilang sangat penting selama masa pandemi. Sebab, asuransi perjalanan menanggung biaya pengobatan, karantina, dan kepulangan akibat Covid-19.

Kisaran harga asuransi perjalanan plus Covid-19 menurut pengalaman Kompas.com sekitar Rp 500.000 untuk pertanggungan 10 hari. Harga ini bisa berubah, tergantung perusahaan asuransi yang kamu pilih.

Cara membuat visa Schengen ke Swiss

Selama pandemi, Kedutaan Besar Swiss di Jakarta menunjuk agen resmi untuk mengurus visa mereka yaitu VFS yang berada di Mal Kuningan City, Jakarta Selatan.

Waktu penerbitan visa 15 hari kerja, jadi pastikan jangan terlalu mepet untuk mengajukan pembuatan visa.

Berkunjunglah ke situs VFS, buat janji temu untuk membuat visa  Schengen untuk negara Switzerland.

Unggah formulir yang harus diisi, lengkapi formulir, bawa segala dokumen yang diperlukan seperti surat referensi dari bank, polis asuransi perjalanan, surat referensi dari kantor (jika diperlukan), tiket perjalanan pergi dan pulang, serta  pas foto khusus untuk visa Schengen.

Visa Schengen dikenakan biaya Rp 1.300.000 dan jasa pembuatan visa dari VFS dikenakan biaya Rp 350.000.

Setelah semua dokumen lengkap dan sudah dilampirkan ke VFS, kamu hanya perlu menunggu visamu keluar dan mengambil visa kembali di kantor VFS. Perjalananmu ke Swiss siap dimulai.

Harap dicatat, meskipun pemerintah Swiss tidak meminta bukti negatif Covid-19 tetapi rata-rata maskapai dari Jakarta ke Zurich akan transit di negara tertentu.

Kompas.com misalnya menggunakan maskapai Swiss dan transit di bandara Singapura untuk perjalanan pergi dan Thailand untuk perjalanan pulang.

Singapura dan Thailand sampai saat ini masih meminta bukti tes negatif  Covid-19 meskipun kamu tidak akan keluar dari bandara. Jadi, kamu tetap harus menyiapkan bukti tersebut sesuai ketentuan negara transit.

Peraturan perjalanan bisa jadi terus berubah selama pandemi, pastikan untuk selalu memperbarui informasi negara tujuan dan transit perjalanan ketika kamu berwisata.

Menerima bukti registrasi

Setelah melakukan registrasi e-paspor, Kedutaan Besar Jepang akan memberikan bukti registrasi. Bukti tersebut akan menunjukkan tujuan perjalanan berupa kunjungan singkat selama 15 hari.

Perlu diketahui bahwa bukti registrasi ini berlaku untuk 3 tahun atau sampai batas akhir berlaku paspor.

Selain itu, proses registrasi Bebas Visa Jepang dapat memakan waktu 2 hari kerja.

Jadi setelah Jepang bebas visa buat turis, sudah siap-siap cek tiket liburan?

A Swiss visa turis (dikeluarkan oleh konsulat atau kedutaan Negara Schengen) berlaku untuk seluruh 26 Negara Wilayah Schengen (termasuk wilayah Eropa Swiss), kecuali jika ditandai lain pada stiker visa. Jadi Anda tidak memerlukan visa lain untuk masuk atau tinggal di wilayah Eropa Swiss. Namun, Anda harus memiliki bukti dokumenter tentang alasan Anda tinggal dan sarana pendukung Anda. Area Schengen terdiri dari negara-negara berikut: Austria, Belgia, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hongaria, Islandia, Italia, Latvia, Liechtenstein, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal , Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Swiss.

Yang perlu Anda lakukan hanyalah, masuk ke situs web Blinkvisa dan kirimkan permintaan Anda, kami akan mengurus proses lengkap permohonan Visa Inggris mulai dari menyiapkan dokumen Anda hingga mendapatkan visa berdasarkan pedoman ahli visa kami.

Kalangan industri wisata mendesak Pemerintah Australia untuk mempercepat proses visa turis, karena banyak pelancong harus menunggu selama beberapa bulan.

Meski menyambut baik pembukaan perbatasan internasional bulan Februari lalu, namun operator wisata menyebutkan kedatangan turis asing masih jauh lebih rendah dibandingkan sebelum masa pandemi.

"Kalau kita mempersulit visa dan prosesnya berjalan lama, mereka pasti pergi ke negara lain," kata Margy Osmond, pelaku industri wisata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini sebenarnya merusak citra kita, karena kita tidak bisa memberikan visa secepat mungkin kepada mereka yang sudah mengajukan permintaan," kata direktur Tourism and Transport Forum, badan yang menaungi industri wisata di Australia.

Disebutkan, industri wisata Australia yang bernilai AUD$60 miliar (lebih dari Rp600 T) kehilangan sekitar 610 ribu lapangan kerja selama pandemi.

Seorang warga di Queeensland, Leonora Luff, mengatakan kepada ABC bahwa dia sudah begitu rindu bertemu dengan keluarganya di Filipina. Keluarganya itu sudah menunggu selama lima bulan namun visa kunjungan mereka belum keluar juga.

Selain tidak mendapatkan informasi apa-apa tentang program visanya dari Departemen Dalam Negeri Australia, mereka juga tidak bisa mengecek status permohonan tersebut.

Leonora mengatakan sudah lama ingin bertemu dengan keponakan-keponakannya.

"Keluarga kami stress jadinya," ujarnya.

Departemen Dalam Negeri menjelaskan terjadi 427 persen peningkatan permintaan visa kunjungan dari luar negeri sejak perbatasan internasional dibuka November tahun lalu.

Departemen yang membawahi urusan imigrasi ini menambahkan bahwa masa proses visa turis dari rata-rata 20 hari menjadi 37 hari bagi 90 persen pemohon.

Ketika ditanya apa yang harus dilakukan oleh pemohon visa bila mereka belum mendapatkan kabar mengenai status visa mereka, Depdagri Australia tidak memberikan jawaban langsung.

"Semua permohonan diteliti kasus per kasus dan waktu yang dibutuhkan berbeda-beda...apakah permohonan sudah lengkap atau masih memerlukan informasi tambahan," demikian keterangan Depdagri Australia.

Banyak operator wisata seperti misalnya Bridge Climb di Sydney yang mengoperasikan tur menaiki jembatan Harbour Bridge yang terkenal,mengatakan jumlah turis masih belum mencapai seperti ketika sebelum pandemi.

Turis domestik sampai saat ini masih lebih dominan mengunjungi tempat wisata tersebut.

"Kami tidak bisa terus beroperasi dengan keadaan seperti ini," kata Direktur eksekutif Bridge Climb Deb Zimmer.

"Yang kita lihat sekarang baru pucuknya, kami sangat berharap keadaan sebenarnya akan tergambar pada bulan Desember-Januari mendatang."

Selain masalah pengurusan visa yang lama dan juga masih terbatasnya jumlah penerbangan internasional ke Australia, sektor wisata Australia juga menghadapi masalah turis asal China yang belum juga datang.

Sebelum pandemi, turis asal China paling banyak membelanjakan uang ketika berada di sini. Jumlah mereka sekitar 1,4 juta setiap tahunnya.

Sekarang turis asal China berada di posisi kedelapan, jauh di bawah turis asal Inggris yang berada di peringkat pertama.

Ini disebabkan karena China masih menganut kebijakan pemberantasan virus yang ketat, sehingga banyak warga masih menjalani pembatasan di dalam negeri dan perjalanan tidak penting ke luar China masih dilarang.

Seorang pelaku industri wisata di Sydney, Jian Sun, mengaku harus mengalihkan pasarnya untuk warga China di Australia untuk sementara dan mengkhawatirkan sampai kapan turis asing dari China akan kembali lagi.

"Kami merasa stress dan khawatir karena ketidakpastian saat ini," katanya kepada ABC.

Sektor wisata ini diperkirakan baru akan pulih sepenuhnya dalam 12 bulan mendatang.

Sambil menunggu pemulihan, bulan lalu di Sydney diselenggarakan Australian Tourism Exchange, sebuah expo di mana pembeli dan penjual bisa bertemu untuk melakukan bisnis.

Ini untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir pembeli dari luar negeri bisa bertemu langsung dengan operator wisata di Australia.

Operator wisata Sherry Heard terbang langsung dari Texas (Amerika Serikat) untuk melihat apa yang bisa ditawarkan Australia bagi turis Amerika.

Sherry Heard mengatakan sekarang kita semua tidak harus khawatir melakukan perjalanan ke luar negeri.

"Dunia sekarang sudah sepenuhnya bisa menangani berbagai jenis wisata baik di Australia atau di bagian dunia lain," katanya.

"Sudah waktunya kita mulai lagi melakukan perjalanan."

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dariABC News

Visa turis Australia atau yang biasa disebut dengan Visitor visa Australia memungkinkan Anda untuk tinggal di Australia selama 3, 6, atau 12 bulan tergantung tujuan Anda tanpa izin kerja.

Jika Anda ingin berkunjung ke Australia untuk berlibur, atau mungkin untuk mengunjungi keluarga,teman, atau juga untuk meninjau prospek peluang bisnis atau pekerjaan di Australia, kegiatan mencari sekolah atau bermigrasi secara permanen. Anda akan membutuhkan Visa berkunjung untuk dapat secara legal berkunjung ke Australia.

Australia merupakan salah satu tujuan wisata yang terkenal di dunia dengan banyaknya tempat yang menarik untuk dikunjungi dan banyak pengalaman yang mungkin Anda dapatkan.

Kami telah melampirkan beberapa panduan untuk Anda di bawah yang dapat digunakan untuk Anda yang ingin mendapatkan visa turis Australia dengan mudah.

Mengisi form dan registrasi e-paspor

Jika e-paspor sudah dalam genggaman, langkah selanjutnya adalah melakukan registrasi untuk mendapatkan Bebas Visa Jepang. Anda bisa mengisi form yang disediakan oleh Kedutaan Besar Jepang dan registrasi dilakukan di Kantor Kedutaan Besar Jepang yang ada di Indonesia.

TESTIMONIAL DAN REVIEW KLIEN KAMI